JAKARTA (ekbistangsel): Turnamen All England merupakan kejuaraan bulu tangkis tertua dan paling bergengsi di dunia. Turnamen yang berlangsung setiap tahun ini, pertama kali digelar pada tahun 1898 bertempat di Guildford.
Dikutip dari laman allenglandbadminton.com, tahun berikutnya, tepatnya tanggal 4 April 1899 kejuaraan tersebut mempertandingkan tiga kategori yaitu ganda putra, ganda putri, dan ganda campuran. Adapun, tunggal putra dan putri ditambahkan pada tahun berikutnya.
Dua turnamen pertama diberi nama Turnamen Asosiasi Bulu Tangkis yang kemudian—terutama setelah seri Piala Thomas pertama pada tahun 1949—disebut sebagai Kejuaraan Bulu Tangkis Dunia tidak resmi hingga 1977, ketika Federasi Bulu Tangkis Internasional atau IBF meluncurkan kejuaraan resminya.
Baca Juga: All England 2023: 6 Wakil Indonesia Berlaga di Hari Pembuka
Kejuaraan pernah dihentikan sebanya dua kali, yaitu selama Perang Dunia I (1915—1919) dan Perang Dunia II (1940—1946). Sejak pertama kali digelar hingga sekarang, All England telahdiselenggarakan di delapan tempat berbeda, yaitu:
- HQ London Scootish Regiment Drill Hall, Buckingham Gate (1899—1901)
- Crystal Palace, Sydenham, Kent (1902)
- London Rifle Brigades City Headquarters, Bunhill Hill, London (1903—1909)
- The Royal Horticultural Hall, Vincent Square, London (1910—1939)
- Haringay Arena, London (1947—1949)
- Empress Hall, Earls Court, London (1950—1956)
- Wembley Arena, London (1957—1993)
- Utilita Arena, Birmingham (1994—sekarang)
Selama 35 kejuaraan pertama, turnamen mayoritas diikuti oleh pemain dari Inggris dan Irlandia. Kemudian secara bertahap mulai banyak pemain luar negeri yang berpartisipasi. Sejak tahun 1984, turnamen All England secara eksklusif disponsori oleh Yonex.
Tahun ini, All England kembali digelar mulai 14 hingga 19 Maret, bertempat di Utilita Arena, Birmingham, Inggris.