JAKARTA (ekbistangsel): Indonesia pernah memiliki maestro bulu tangkis yang hingga kini belum tergantikan. Namanya Rudy Hartono Kurniawan atau biasa disapa Rudy Hartono. Pria kelahiran Surabaya, Jawa Timur, pada 18 Agustus 1949 yang terlahir dengan nama Nio Hap Liang ini memiliki rekor delapan kali juara All England dan masuk Guinees Book of Records.
Rekor tersebut belum terpatahkan hingga saat ini. Belum ada satupun pebulu tangkis di planet bumi ini yang menyamai rekor Rudy Hartono.
Bakat bulu tangkis Rudy Hartono sudah muncul sejak berusia 9 tahun. Namun ayahnya, Zulkarnain Kurniawan, baru menyadari saat Rudy Hartono memasuki usia 11 tahun.
Baca Juga: All England 2023: Ada Perang Saudara Pram/Yere vs The Daddies dan Praveen/Melati vs Dejan/Gloria
Rudy Hartono lantas rutin berlatih di klub Asosiasi Bulu Tangkis Oke milik ayahnya sendiri. Selanjutnya, dia pindah ke grup bulu tangkis yang lebih besar, yaitu Grup Rajawali.
Berkat keterampilan bulu tangkisnya yang terus meningkat, Rudy Hartono akhirnya masuk ke Pusat Pelatihan Thomas Cup pada akhir tahun 1965.
Pada tahun 1967, Rudy ikut membela tim Thomas Indonesia. Saat itu usianya belum genap 18 tahun. Namun saat itu Indonesia gagal menjadi juara setelah dikalahkan tim Malaysia di babak final.
Baca Juga: All England 2023: 2 Wakil Indonesia Tumbang
Setahun kemudian, Rudy tampil di kejuaraan bulu tangkis All England dan keluar sebagai juara untuk pertama kalinya, usai mengalahkan tunggal putra Malaysia, Tan Aik Huang.
Gelar juara All England 1968 menjadi tonggak sejarah yang ditancapkan oleh Rudy pada turnamen bulu tangkis bergengsi tersebut. Rudy juga tercatat sebagai juara termuda pada turnamen tersebut, yaitu 18 tahun.
Setelah menjadi juara tunggal putra All England 1968, Rudi makin tak terbendung dan mengoleksi juara pada enam edisi berikutnya. Secara berturut-turut, Rudy menjuarai All England dari tahun 1969 hingga 1974. Sejumlah nama besar seperti Svend Pri dan rekan senegara, Christian Hadinata, berhasil dikalahkan pada periode tersebut.
Rudy sempat kehilangan gelar juara All England pada 1975 ketika dikalahkan tunggal putra Denmark, Svend Pri. Namun, setahun kemudian Rudy kembali meraih gelar juara All England dengan menaklukkan rekan senegaranya Liem Swie King.
Kemenangan atas King mengukuhkan status Rudy sebagai raja tunggal putra All England dengan koleksi delapan gelar, terbanyak hingga saat ini. Delapan gelar juara All England itu pun membuat nama Rudy Hartono masuk dalam Guinness Book of Records.
Selain delapan gelar juara All England, Rudy Hartono juga meraih medali emas bulu tangkis pada Olimpiade Muenchen 1972 di Jerman. Namun, pada saat itu bulu tangkis masih menjadi cabang olahraga ekshibisi sehingga tidak masuk dalam catatan sejarah.
