JAKARTA (Ekbistangsel) - Beberapa bangunan rusak ringan akibat serangan pesawat tak berawak di Moskow, Rusia, Selasa (30/5/2023) pagi, lapor RIA Novosti Rusia, mengutip Walikota Moskow Sergei Sobyanin.
Sobyanin mengatakan tidak ada laporan langsung tentang cedera serius. Semua layanan darurat berada di tempat kejadian, dan penyelidikan lebih lanjut atas serangan itu sedang dilakukan, katanya, seperti dikutip china.org.cn.
Drone misteri itu menargetkan distrik elit Moskow, sehingga meningkatkan kekhawatiran atas ketidakmampuan Kremlin untuk menjamin keamanan.
Ancaman kehilangan nyawa dan harta benda akan berdampak pada elit Rusia. Drone misterius menyerang wilayah Moskow Selasa (30/5/2023) pagi ini, mengutip laporan di defence.ua.com.
Menurut media Rusia, 13 kendaraan udara tak berawak (UAV) dicegat, sementara tiga lainnya menghantam bangunan tempat tinggal. Tidak ada korban yang dilaporkan. Area di mana drone terlihat termasuk distrik di sepanjang Jalan Raya Rublyovo-Uspenskoye yang terkenal, yaitu distrik Krasnogorsk dan Odintsovo.
Baca Juga: Rusia di Krimea Sangat Takut dengan USV Ukraina
Perlu dicatat bahwa ini adalah kawasan pemukiman paling elit di Rusia yang biasa dikenal dengan Rublyovka.
Ada kediaman resmi Putin, seperti Barvikha dan Novo-Ogaryovo, serta resor bergengsi dan komunitas pondok sejak zaman Soviet. Di kawasan ini, harga sebuah cottage mulai dari beberapa jutaan dolar AS, dengan harga rata-rata berkisar antara 5 hingga 10 juta dolar AS. Dan banderol harga lebih dari 30-40 juta dolar per rumah juga cukup normal.
Memang, Rublyovka adalah tempat tinggal dengan konsentrasi tertinggi milik oligarki Rusia, pejabat tinggi, dan individu lain yang terkait erat dengan Kremlin. Menariknya, Rusia bahkan tidak akan dapat mengubah ini untuk menargetkan "penduduk lokal yang miskin", karena istana dan kastil harus ditampilkan di televisi.
Baca Juga: Rusia 'Panik', Warga Kini Dipaksa Untuk Berperang Ala Uni Soviet
Pada akhirnya, di antara warga Rusia, mungkin ada lebih banyak dukungan untuk serangan semacam itu daripada rasa persatuan dengan perwakilan elit Kremlin.
Sepintas, serangan semacam itu mungkin tidak memiliki efek strategis karena menargetkan fasilitas non-militer atau industri. Namun, sangat mungkin serangan ini akan memiliki dampak yang jauh lebih besar.
Oligarki dan pejabat Kremlin sekarang menyaksikan kerentanan pribadi mereka sendiri dan ketidakmampuan rezim untuk menjamin keselamatan mereka. Pada akhirnya, mereka tidak peduli dengan kerugian yang diderita oleh militer Rusia karena tidak mempengaruhi mereka sama sekali.
Namun, ancaman kehilangan nyawa dan harta benda akan berdampak. Selain itu, ini menjadi bukti kelemahan rezim, yang sangat penting bagi Putin. Selama beberapa dekade, pemimpin Rusia telah membangun sistem kekuasaan vertikal yang sederhana berdasarkan keunggulan otoritas Kremlin yang tidak perlu dipertanyakan lagi.
