JAKARTA (EKBISTANGSEL) - Kerugian Rusia selama sejak pertama kali menggempur Ukraina terus bertambah. Bahkan ratusan ribu tentara mereka tewas.
Total kerugian tempur agresor Rusia di Ukraina dari 24 Februari hingga 23 Januari (perkiraan): 121.480 tentara; 3.150 tank; 6.276 kendaraan lapis baja; 2.146 sistem artileri; 447 MLRS; 220 sistem perang antipesawat; 287 pesawat; 277 helikopter; 4.936 kendaraan militer dan tangki bahan bakar; 17 kapal militer; 1.894 UAV taktis; 193 peralatan militer khusus; 749 rudal jelajah. – Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina, kutip laporan war.ukraine.ua.
Baca Juga: AS Akan Mentransfer Sistem Avenger Tambahan untuk Ukraina
Ini mungkin sudah termasuk kejadi pada 22 Januari, pasukan rudal dan penembak Ukraina menyerang empat lokasi dengan tentara Rusia dan tiga gudang amunisi musuh. "Selain itu, Angkatan Bersenjata Ukraina menembak jatuh UAV Rusia "Orlan-10," kata Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina.
Kini, pasukan Ukraina terus diperkuat. Pemerintah Estonia telah menyetujui keputusan untuk mentransfer semua howitzer 155mm ke Ukraina sebagai bagian dari paket bantuan militer baru. Ini adalah lusinan senjata 155mm FH-70 dan 122mm D-30.
Baca Juga: Di Balik Invasi Rusia Ke Ukraina: Begini Kehidupan Penduduk Borodianka
Selain itu, paket bantuan militer baru dari Estonia senilai €113 juta juga mencakup ribuan peluru artileri untuk howitzer, ratusan peluncur granat anti-tank M2 Karl Gustaf dengan amunisi, serta sarana pendukung unit artileri. Demikian laporan dari Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina.
Namun, pada tanggal 22 Januari, pasukan Rusia membunuh satu orang dan melukai sembilan warga sipil Ukraina di wilayah Donetsk, Zaporizhzhia, Kharkiv, dan Kherson. – Kyrylo Tymoshenko, Wakil Kepala Kantor Kepresidenan.
Baca Juga: Perang Rusia v Ukraina: Soledar Lokasi Pertempuran Paling Sengit